Mencipta Guru Kreatif


Judul Buku : Methods for Teaching
Penulis : David A. Jacobsen dkk.
Penerbit : Pustaka Pelajar
Cetakan : Pertama, November 2009
Tebal : xvi + 340 halaman

Tanpa guru yang kreatif dan dapat diandalkan penguasaan materinya, mustahil suatu sistem pendidikan berikut kurikulum serta muatan kurikulumnya dapat mencapai hasil yang diidealkan. Yang dikatakan mantan Menteri Pendidikan Fuad Hassan tersebut di atas tetap relevan untuk situasi sekarang, ketika kurikulum tingkat satuan pendidikan diterapkan.

Kurikulum memang penting, namun bisa berhenti sebagai perangkat mati yang masih membutuhkan sosok-sosok guru untuk menerjemahkannya dalam praksis pengajaran. Menjadi pertanyaan bagi kita, seberapa banyak dapat kita jumpai guru yang kreatif di negeri ini? Masih adakah guru yang tergerak untuk kreatif tanpa imbangan finansial yang memadai?

Buku Methods for Teaching ini menyajikan bermacam langkah menemukan semangat dasar para pendidik agar tidak kunjung menyerah menemukan berbagai pendekatan, strategi, media atau apa pun yang memungkinkan para siswanya mudah memahami materi pelajaran. Menurut salah satu penulis David A. Jacobsen, persoalan kreatif tidak sama dengan kecanggihan peralatan atau mahalnya pengadaan kelengkapan pembelajaran. Berkaitan dengan kreativitas guru, ada dua hal penting yang dianggap David perlu diperhatikan yakni memperhitungkan konteks dan upaya menguasai dunia keguruan.

Salah satu keprihatinan di negeri ini, yakni betapa sekolah dan materi kurikulum pengajarannya memiliki kesenjangan dengan dunia nyata. Kesempatan dan berbagai peristiwa sekitar tidak mengusik inspirasi para guru. Tataran teori yang terurai di depan kelas dan tersurat di buku pelajaran tidak berkait dengan pengalam manusiawi siswa.

Dalam buku ini kita akan jumpai bagaimana para guru yang mencobakan berbagai cara untuk menerjemahkan kurikulum sesuai dengan konteks siswa yang dihadapinya. Ada guru matematika yang mencoba memanfaatkan kartu domino untuk proses pembelajaran, sementara guru matematika yang lain menggunakan fasilitas komputer untuk menerangkan materi tentang limit, ada juga guru biologi yang memakai kartu huruf untuk mengajarkan keanekaragaman hayati, sedangkan seperti guru kimia membawa para siswanya menelusuri berbagai sungai di sekitar sekolah untuk menguji tingkat pencemaran dan kesehatan air.

Kemampuan membaca konteks itulah yang menjadikan para guru tersebut berbeda dari guru yang biasanya. Guru kreatif melakukan segala inovasi demi memudahkan pemahaman siswa. Di mata para guru ini, para siswa haruslah mengalami pembelajaran yang menyenangkan sekaligus efektif.

Komentar

Postingan Populer